Senin, 04 November 2013

Senin, November 04, 2013
Pelaksanaan tes CPNS Unib.MASRIYADI/RBARGA MAKMUR – Pelaksanaan tes CPNS di Bengkulu Utara (BU) dengan peserta mencapai 7.000 lebih, Minggu (3/11) tak berlangsung mulus. Pelaksanan tes diwarnai hilangnya 1 lembar soal tes yang dibawa peserta usai mengikuti tes dan adanya peserta yang datang datang menemui panitia sore hari lantaran diminta memperbaiki Lembar Jawaban Komputer (LJK) usai pelakanaan tes.

Satu lembar soal yang hilang terjadi di lokasi tes Formasi Teknis di SDN 07 Arga Makmur. Dari seluruh peserta yang berjumlah 200 orang, saat usai pelaksanaan tes ternyata soal yang dikembalikan peserta hanya 199 lembar atau hilang 1 lembar.

Sedangkan sesuai petunjuk pelaksanaan, soal dan LJK harus dikembalikan pada panitia. LJK akan dibawa ke Jakarta untuk dilakukan pengoreksian sedangkan soal langsung dibakar di lokasi Mapolres BU.

Kondisi ini sempat membuat panik panitia. Bahkan berulangkali Kepala SDN 07 Arga Makmur Yuliani, S.Pd dipanggil panitia mempertanyakan hilangnya soal tersebut. Soal baru berhasil ditemukan sekitar pukul 16.00 WIB setelah seluruh panitia dan pengawas keamanan di SDN 07 Arga Makmur mencari kediaman peserta yang diduga membawa soal usai mengikuti tes tersebut.

Kepala SDN 07 Arga Makmur Yuliani saat dikonfirmasi RB usai soal ditemukan menolak mengungkapkan yang terjadi sebenarnya. Ia hanya menerangkan jika kekurangan penyerahan soal saat pertama dilakukan lantaran adanya salah penghitungan. “Hanya salah hitung saja, tidak ada apa-apa,” terang Yuliani.

Dibawa Peserta, Dijemput Polisi

Sementara itu, data terhimpun RB, soal yang hilang tersebut lantaran dibawa pulang oleh salah satu peserta. Hal ini dilakukan peserta saat sekolah membunyikan bel tanda berakhirnya ujian. Saat serentak peserta keluar, salah satu peserta hanya meninggalkan LJK di meja tes sedangkan soal dibawa pulang oleh peserta.
Mengetahui adanya soal yang dibawa pulang, polisi langsung melakukan penjemputan soal tersebut ke kediaman peserta. Hebohnya lagi, peserta tersebut bukan warga Kota Arga Makmur hingga Polisi membutuhkan waktu untuk melakukan penjemputan soal tersebut.

Sore Hari LJK Diperbaiki

Disisi lain, Sri salah satu peserta jurusan Keperawatan pukul 17.00 WIB kemarin datang ke Mapolres BU mendatangi panitia dari Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD). Kepada RB, peserta asal Seluma ini mengaku dihubungi panitia dan diminta datang ke Mapolres untuk memperbaiki LJK yang dikerjakannya di ruang tes Universitas Ratu Samban pagi harinya.

“Ada panitia yang menghubungi saya dan meminta saya datang, saat dihubungi saya sudah sampai di Seluma. Ini baru saja sampai lagi ke sini (BU,red), saya juga tidak tahu apa yang salah. Karena kata Panitia jam berapa saja saya ditunggu, makanya saya balik lagi kesini,” terang Sri.

Saat dihubungi via telepon, ia mengaku orang yang mengaku panitia itu tidak memberitahu apa kesalahan yang dilakukannya dalam penulisan LJK sehingga kehadirannya dianggap sangat penting. “Saya juga tidak tahu,” ujarnya saat diminta tunggu oleh panitia dari BKPPD.

Dikonfirmasi, Kepala BKPPD BU Dullah, SE menerangkan peserta yang dipanggil untuk diminta memperbaiki LJK pada sore kemarin tidak terkait dengan jawaban pada LJK. Perbaikan yang diminta BKPPD adalah perbaikan identitas yang salah dibuat oleh peserta. Ia memastikan hal itu tidak akan mengubah jawaban yang sudah dibuat peserta.

“Dalam kolom kode soal, yang dibuat oleh peserta itu (Sri, red) adalah kode jabatan. Jadi jelas akan terjadi kesalahan dan merugikan peserta, ini baru kita ketahui setelah kita cek usai pelaksanaan tes,” ujar Dullah.
Pemanggilan Sri untuk memperbaiki LJK tersebut juga sudah berdasarkan koordinasi panitia lainnya lintas instansi. Perbaikan juga diawasi oleh seluruh perwakilan panitia.

“Kita memberikan toleransi karena siapa tahu peserta ini merupakan peserta yang pintar dan jawabannya banyak yang betul. Jelas gara-gara kesalahan penulisan kode soal itu dipastikan dia akan gagal. Atas dasar itu kami panitia memutuskan dia boleh memperbaiki LJK di kolom identitasnya,” terang Dullah.

Peserta Iseng Bawa Soal

Mengenai soal yang sempat hilang dibawa peserta? Panitia sudah mengklarifikasi dengan peserta tersebut. Menurutnya, peserta yang membawa soal tersebut sudah ditanya mengenai motivasinya membawa soal tersebut. Ia memastikan jika tidak ada motif lain dari peserta membawa soal tersebut melainkan hanya iseng dan mengira soal boleh dibawa pulang. “Sama sekali tidak ada niat-niat buruk dari peserta. Makanya soal langsung kita ambil,” terang Dullah.

Peserta juga menerangkan jika dia sama sekali tidak menggandakan soal tersebut dan langsung menyerahkannya pada panitia. “Soal sudah kita masukan dan sudah kita bakar tadi (Sore kemarin,red),” ujar Dullah.

450 Peserta Tak Hadir

Disisi lain, dari 7.447 peserta yang mengambil nomor peserta untuk mengikuti tes CPNS kemarin, sebanyak 400 peserta tidak hadir dalam pelaksanaan tes kemarin. Tercatat hanya 7047 peserta yang hadir mengikuti tes kemarin.

Pukul 18.00 WIB kemarin, panitia dari BKPPD dan Polres BU langsung melakukan pembakaran soal di halaman belakang Mapolres BU. Sedangkan soal langsung diterbangkan ke Mapolda Bengkulu untuk selanjutnya dibawa panitia Provinsi ke Jakarta.

Kapolres BU AKBP. Ahmad Tarmizi, SH menerangkan pelaksanaan tes di BU tahun ini berjalan terbilang lancar. Tak ada kendala yang berarti melainkan kendala kecil yang disebabkan kesalahpahaman dan sama sekali tidak ada indikasi kecurangan. “Kita harapkan dengan pelaksanaan tes yang seperti ini akan memunculkan abdi negara yang memang berkualitas,” ujar Kapolres.

Tes CPNS Unib, 48 Tak Hadir

Sementara itu, tes CPNS Unib Minggu (3/11) yang dimulai pukul 08.00 WIB diikuti 260 peserta. Rinciannya, 45 peserta jalur honorer dan 215 peserta jalur pelamar umum. Dari total 260 jumlah peserta tersebut, 48 orang diantaranya tidak bisa ikut tes karena belum melengkapi berbagai berkas termasuk diantaranya yang tidak meng-upload foto. Hal tersebut dijelaskan oleh Kepala Biro Umum dan Sumber Daya Unib Dra. Rasmiwati.

“Ya, seharusnya seluruh peserta yang ikut sebanyak 260 orang. Namun ada beberapa peserta yang tidak bisa ikut dikarenakan belum meng-upload foto. Jadi peserta yang tes hari ini berjumlah 212 orang, yakni 45 peserta honorer dan 167 peserta umum. Yang tidak hadir semuanya dari peserta umum. Sedangkan honorer hadir semua,” terang Rasmiwati.

Untuk ruangan, jelas Rasmiwati, semuanya menggunakan ruangan kelas di GB III Unib. Peserta umum dibagi 10 kelas, sedangkan honorer cuma 3 kelas. “Baik honorer maupun umum tesnya berbarengan yaitu dimulai pukul 08.00 WIB, namun untuk yang honorer diberiukan waktu lebih panjang yaitu sampai pukul 11.00 WIB, sedangkan untuk umum hanya diberi waktu sampai pukul 10.00 WIB,” terang Rasmiwati.

Dikatakan Rasmiwati, rincian peserta yang tidak ikut adalah, ruang 1 ada 3 peserta yang tidak ikut, 4 orang di ruang 2a, 4 orang di ruang 2b, 7 orang di ruang 3, 1 orang di ruang 5, 2 orang di ruang 6, 2 orang di ruang 7, 5 orang di ruang 8, 10 orang di ruang 9, 5 orang di ruang 11a, 4 orang di ruang 11b dan 1 orang di ruang 14. total peserta yang tidak ikut adalah 48 orang.

Berdasarkan keterangan Rasmiwati, soal terdiri dari 3 paket dan ,masing-masing peserta diberikan soal yang berbeda-beda karena diacak berselang-seling sehingga tidak memungkinkan peserta untuk melihat jawaban peserta yang lainnya. “Untuk proses distribusi soal alhamdulillah tidak ada hambatan atau kendala karena semuanya berjalan dengan lancar dan aman terkendali,” tukas Rasmiwati.

Sebelumnya, lanjut Ramiwati, 13 peserta nyaris tidak bisa mengikuti tes karena tidak upload foto. Namun, setelah ditunggu sampai pukul 24.00 WIB, ternyata 13 peserta ini melengkapinya sehingga bisa mengikuti tes bersama peserta lainnya. Pantauan RB, tampak peserta tes sedang fokus mengerjakan soal. Namun tepat pukul 10.00 WIB, semua peserta umum mengumpulkan soal dan lembar isian tepat waktu.

Peserta Salah Isi Identitas di LJK

Pelaksanaan tes CPNS jalur tenaga honorer kategori II (K-II) juga dilaksanakan oleh Pemda Provinsi di Gedung Serba Guna kawasan Kantor Gubernur, kemarin (3/11) pagi. Jauh lebih sedikit bila dibandingkan Pemda Kabupaten/Kota, peserta tes CPNS Pemda Provinsi hanya diikuti 17 orang.

Menariknya masih ada perserta dengan jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) yang salah menghitamkan kolom identitas nama di Lembar Jawaban Komputer (LJK). Karena Panitia Pengadaan CPNS Daerah dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) tidak ada kewenangan untuk memperbaikinya, LJK yang salah pengisian nama tersebut tetap dimasukan ke dalam amplop lalu disegel.

“Itu kesalahan dari yang bersangkutan (peserta tes CPNS,red). Kami sudah memberi tahu berkali – kali agar tidak salah mengisi identitas dalam LJK. Kami serahkan ke pusat,” kata Tarmizi disela-sela memantau pelaksanaan tes CPNS, kemarin (3/11).

Pelaksanaan tes CPNS berlangsung lancar. Soal Tes Kemampuan Dasar (TKD) berjumlah 180 butir dikerjakan dalam waktu 180 menit dari pukul 08.00 WIB. Rincianya, tes karakteristrik pribadi (TKP), terdiri dari 1 – 90 dengan alokasi waktu 75 menit. Tes ini mengukur aspek kepribadian yang berkaitan dengan kemampuan integritas diri, semangat berprestasi, kreatifitas dan inovasi dan lain-lain. Dalam lembar soal diperintahkan “Pilihlah salah satu dari alternatif jawaban yang paling menggambarkan diri anda. Anda diminta untuk menentukan pilihan secara spontan jangan berfikir terlalu lama pada suatu soal. Tidak ada jawaban yang salah untuk TKP ini, dan anda harus menjawab semua pertanyaan. A, B atau C,”

Tes inteligensi umum (TIU) terdiri dari 40 butir, nomor 91 – 130 dengan alokasi waktu 60 menit. Lalu tes wawancara kebangsaan (TKW), terdiri dari 50 butir, nomor 131 – 180 dengan alokasi waktu 45 menit. Seluruh subtes TKD harus dikerjakan, penilaian didasarkan pada nilai masing-masing subtes. Tidak diizinkan menggunakan kalkulator, Handphone, tabel matematika atau alat hitung bantu lainnya. Selain TKD, peserta juga mengikuti Tes Kemampuan Bakat (TKB).

Hari Ini Dikirim Ke Jakarta

Setelah melaksanakan ujian, semua LJK peserta tes CPNS Pemda Provinsi kemarin langsung dibawa ke Polda Bengkulu untuk dititipkan. Termasuk LJK peserta tes CPNS Pemda Kabupaten/Kota, baik jalur umum maupun jalur tenaga honorer kategori II. Rencananya hari ini (4/11), semuanya akan dibawa langsung Pusdiklat Sekretariat Negara Jl. Gaharu I No.l Cipete, Jakarta.

“Semua LJK akan ditittipkan di Polda Bengkulu malam ini (tadi malam,red). Bukan hanya LJK tes CPNS Pemda Provinsi, tetapi juga LJK kabupaten/kota. Besok BKD masing-masing, dengan dikawal oleh polisi dari Polda akan mengantarkannya ke Polda Bengkulu,” kata Tarmizi.

Rencananya hasil tes dengan sistem LJK ini diumumkan pada 14 Desember 2014 oleh Panitia Pengadan CPNS Pusat. Namun bagi yang dinyatakan lulus tes, belum tentu mendapatkan Nomor Induk Kepegawaian (NIP). Diantaranya yang tersangkut masalah hukum. “Untuk mengurus NIP, harus ada SKCK dan lain-lain,” kata Tarmizi.

11 – 16 Nov Tes CPNS CAT

Setelah melaksanakan tes CPNS dengan sistem LJK, Pemda Provinsi akan bersiap-siap melaksanakan tes CPNS dengan sistem CAT pada 11 – 16 Novemver 2013. Sedikitnya ada 1137 peserta yang akan bertarung memperebutkan 144 kuota tes CPNS Pemda Provinsi Bengkulu. “Semua sudah siap. Tinggal pelaksanaannya saja,” kata Tarmizi singkat. (qia/tew/ble)

Sumber: RB
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar