
Lubang ini pertama kali ditemukan oleh
Viktorio alias Boy (16) warga Desa Pasar Ketahun tepatnya di lokasi Laut
Air Sabu Selasa (4/6). Saat itu lubang hanya sebesar lingkaran pohon
kelapa dan mengeluarkan suara desisan layaknya ular.
Hanya sekitar 15 menit, dari lubang
tersebut keluar air menyembur ke atas tanah diiringi suara gemuruh.
Dalam waktu 1 jam diamer lingkaran lubang sudah menjadi 2 meter dan kini
menjadi 7 meter.
“Saya lagi nelepon di belakang rumah,
ada suara seperti ular, saat saya cari ternyata dari dalam lubang. Saya
kira itu lubang ular, saat saya lihat langsung menyemburkan air yang
cukup tinggi,” kata Boy.
Sementara itu, Niko orangtua Boy
mengungkapkan, lokasi tersebut kerap didatangi warga dari luar-luar kota
yang ingin mencari harta karun dengan melakukan penggalian. Bahkan, tak
jauh dari lokasi lubang besar dengan semburan air terdapat
lubang-lubang kecil yang merupakan bekas warga menggali harta karun.
“Bahkan ada warga dari Padang Sumbar
yang sengaja datang untuk menggali lokasi kebun ini, katanya dapat mimpi
bahwa di sini ada harta karun,” terang Niko.
Uniknya lagi, Siswanto pemilik kebun
yang juga tinggal tak jauh dari lokasi mengungkapkan, Senin sehari
sebelum kejadian itu ada warga dari Ketahun yang datang dan mengaku
mendapat mimpi tentang harta karun. Saat itu ia bersama beberapa warga
lainnya berdoa di lokasi tempat munculnya air saat ini.
“Waktu itu orang-orang itu
berputar-putar di lokasi itu, tapi setahu saya tidak dapat apa-apa malam
itu. Setelah itu sore besoknya ada kejadian air menyembur itu,” terang
Siswanto.
Diakuinya sudah banyak masyarakat yang
datang ke lokasi tersebut dan mengajaknya pendoa dan penunjuk jalan.
Berdasarkan cerita beberapa pendatang, di lokasi tersebut dahulunya
adalah bekas kerajaan sehingga banyak menyimpan benda-benda pusaka dan
harta karun.
“Kata orang ada barang–barang gaib,
tapi pastinya tidak tahu saya, soalnya belum ada yang yang terlih
mendapat apapun di lokasi itu. Mungkin ada yang dapat, tapi tidak
menyampaikannya kepada saya,” terang Siswanto.
Pantauan RB, air yang menyembur di
lokasi kebun tersebut berasal dari laut air sabu yang jaraknya sekitar
100 M dari lokasi lubang besar. Warga masih tandatanya dan meyakini itu
pritiwa ghaib lantaran disertai semburan air dan suara dentuman.
“Kalau air semburan itu berasal dari
ombak, saya yakin tidak mungkin air meninggi, karena dataran ini lebih
tinggi dari laut, apalagi sekarang muncul suara dentuman,” ujar salah
satu warga.(qia)
Sumber: Rakyat Bengkulu