Jumat, 23 Agustus 2013

Jumat, Agustus 23, 2013
MASYARAKAT yang berprofesi sebagai petani di Bengkulu Utara (BU) masih sangat bergantung pada saluran irigasi yang mengairi areal persawahan mereka. Termasuk diantaranya warga Desa Batu Layang Kecamatan Hulu Palik.

Mulyono, warga Desa Batu Layang mengungkapkan lahan sawah di desanya diairi oleh saluran irigasi yang terbilang sudah tua dan sangat jarang mengalami perbaikan. Sedangkan sudah banyak titik kerusakan irigasi yang menjadi tumpuan pertanian masyarakat desa setempat.

“Selama ini kerusakan yang ada hanya kerusakan kecil dan hanya berpengaruh pada debit air. Dikhawatirkan jika benar-benar terjadi kerusakan parah sehingga tidak ada lagi air yang mengairi sawah,” terang Mulono.

Diantara titik irigasi yang sudah rusak adalah pintu air irigasi sehingga petani tidak bisa mengatur debit air melalui pintu air lagi. Tak jarang, sawah warga kebanjiran lantaran pintu air terbuka saat hujan deras.   "Kondisi irigasi memang butuh rehabilitasi, termasuk dinding irigasi  yang sudah banyak bocor,” ungkapnya.(qia)

sumber : Harian Rakyat Bengkulu
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar