ARGA MAKMUR –
Desa Sumber Sari Kecamatan Arga Makmur Bengkulu Utara (BU), sekitar
pukul 15.00 WIB kemarin (20/8) sontak heboh oleh ulah seorang pria
berambut cepak. Pria paruhbaya bernama Zen (40) warga setempat itu
tiba-tiba mengamuk memukul orang yang melintas di depannya.
Tak tanggung-tanggung, warga yang menjadi korban amukan Zen salah seorang diantaranya merupakan anggota TNI AD dari Kodim 0423 Bengkulu Utara Serka. Liptom Marpaung yang berseragam lengkap loreng. Satu bogem mentah mendarat ke wajah Liptom yang berusaha menenangkan Zen.
Sebelumnya, Zen mengamuk di jalan membacok punggung seorang anak TK, Ika (5), warga Desa Sido Urip Bengkulu Utara. Waktu itu Ika dibonceng kakaknya mengendarai sepeda motor melintas di jalan. Punggung korban dibacok pelaku menggunakan sebilah lempengan besi yang biasa digunakan sebagai tempat tungku memasak. Selain itu Zen juga memukul sepeda motor yang dinaiki korban menggunakan besi. “Kami mau pulang bang, tidak tahu kalau dia gila,” ujar kakak Ita,sembari memacu motornya kabur dengan sang adik yang terus menangis.
Akibat sabetan itu, korban Ika menderita luka biru memanjang. Bahkan korban tak henti-hentinya menangis menahan sakit pukulan orang dewasa.
Tak tanggung-tanggung, warga yang menjadi korban amukan Zen salah seorang diantaranya merupakan anggota TNI AD dari Kodim 0423 Bengkulu Utara Serka. Liptom Marpaung yang berseragam lengkap loreng. Satu bogem mentah mendarat ke wajah Liptom yang berusaha menenangkan Zen.
Sebelumnya, Zen mengamuk di jalan membacok punggung seorang anak TK, Ika (5), warga Desa Sido Urip Bengkulu Utara. Waktu itu Ika dibonceng kakaknya mengendarai sepeda motor melintas di jalan. Punggung korban dibacok pelaku menggunakan sebilah lempengan besi yang biasa digunakan sebagai tempat tungku memasak. Selain itu Zen juga memukul sepeda motor yang dinaiki korban menggunakan besi. “Kami mau pulang bang, tidak tahu kalau dia gila,” ujar kakak Ita,sembari memacu motornya kabur dengan sang adik yang terus menangis.
Akibat sabetan itu, korban Ika menderita luka biru memanjang. Bahkan korban tak henti-hentinya menangis menahan sakit pukulan orang dewasa.
Hanya Ingin Ditenangkan TNI
Melihat ada pria yang diduga kuat mengalami gangguan jiwa mengamuk di jalan membahayakan orang lain, puluhan anggota polisi berdatangan mencoba mengamankan Zen. Bukannya takut, Zen justru menantang puluhan polisi itu adu jotos sambil mengatakan kalau ia hanya ingin ditemui oleh Anggota TNI. “Mana polisi, aku potong kalau polisi masuk. Kalau bukan loreng (anggota TNI) tidak boleh masuk,” ujar Zen membentak.Upaya pendekatan yang dilakukan anggota polisi tak juga dapat menenangkan Zen. Sehingga diputuskan meminta bantuan anggota Kodim 0423 terutama yang mengenakan seragam loreng untuk ikut menenangkan Zen. Tak lama kemudian, rombongan anggota TNI berseragam lengkap datang dipimpin langsung Pasi Intel Kodim 0423 Kapten. Inf. Damanik. Zen yang sudah kembali ke rumahnya, ketika melihat anggota TNI dating, langsung mempersilakan rombongan tersebut masuk. Hanya saja masing-masing anggota TNI terlebih dahulu diminta hormat sebelum masuk ke teras rumah.
Saat itu, Serka. Liptom langsung bersalaman dan disambut baik oleh Zen. Namun, tiba-tiba saja tanpa diduga,…pukkkk… bogem mentah tangan kanan Zen mendarat tepat di wajah Liptom. “Sudah lama kau kutunggu, kenapa baru datang,” ujar Zen sembari melayangkan tinju.
Melihat Zen berbuat demikian, Liptom bersama rekan-rekannya, anggota polisi dan keluarga Zen langsung bergerak membekap pria yang belum lama keluar dari rumah sakit jiwa itu. Maklum, saat itu usai melayangkan bogemnya, Zen berusaha masuk ke dalam rumah untuk mengambil lempengan besi yang masih disimpannya di balik pintu rumah.
Setelah diikat, polisi dibantu anggota TNI langsung membawa Zen ke Polres Bengkulu Utara guna diamankan. Beberapa saat di Polres BU, selanjutnya Zen diberangkatkan ke RSJ-KO Soeprapto Lingkar Barat Bengkulu.
Dirawat di RSJ, Diminta Pulang Lebaran
Sementara itu, Budi Adik Zen mengungkapkan kalau kakaknya itu 1 minggu sebelum lebaran dijemput dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) dan Ketergantungan Obat (RSJKO) Soeprapto. Karena sebelumnya pihak keluarga mendapat pemberitahuan dari petugas RSJKO agar Zen dijemput karena saat itu umumnya petugas RSJKO pulang liburan lebaran. “Katanya rumah sakit bukan hanya mengurus kakak saya sendiri, saya tahu itu dari ibu saya. Kalau saya dengar omongan itu pasti saya juga marah,” kata Budi.Ia sendiri sadar jika kakaknya belum sepenuhnya sembuh, bahkan ibunya yang tinggal serumah dengan Zen kemarin meminta polisi membantu mereka mengantarkan Zen ke RSJKO. Pasalnya, jika Zen mengamuk dipastikan akan membahayakan orang lain. “Obatnya sudah saya kasih, tapi kalau dia lagi kumat obatnya tidak mempan. Makanya saya dukung kalau memang harus dibawa lagi ke RSJKO,” demikian Budi. (qia)
sumber: Harian Rakyat Bengkulu
Minimal Deposit Rp. 15.000 saja
BalasHapusanda sudah bisa bermain di semua games populer ROYALQQ.POKER.
Bonus TO harian akan dibagikan setiap hari nya lhoo!!
Yukk Main dan menangkan JACKPOT di ROYALQQ.POKER