Minggu, 18 Mei 2014

Minggu, Mei 18, 2014
ARGA MAKMUR – Doni (28), pengemudi truk BD 8198 DL mengangkut batu gajah yang mengalami tabrakan hingga menewaskan pengendara sepeda motor Yamaha Vixion BD 5376 SE, Vitro (28), kemarin menjalani pemeriksaan. Sopir yang waktu kecelakaan di Desa Lubuk Sahung Kecamatan Arga Makmur, Kamis (15/5) lalu, sempat kabur, tengah malam menyerahkan diri ke Mapolres Bengkulu Utara (BU).

Doni membantah ia bermaksud lari dari tanggung jawabnya. Dia meninggalkan lokasi kecelakaan dimana korbannya terkapar tak bernyawa dan truknya dala posisi terbalik di pinggir jalan karena khawatir diamuk massa.

Dituturkannya kepada RB disela pemeriksaan, waktu itu dia melihat puluhan warga yang datang dan semakin ramai tampak emosional. “Saya lihat dari wajah orang yang datang, mereka marah. Daripada saya diamuk massa makanya saya kabur, tapi itu untuk mengamankan diri. Buktinya saya datang dengan sendirinya ke Polres,” terang Doni yang tampak masih shock atas kejadian yang tak terduga itu hingga ada jatuh korban jiwa.

Menurutnya kabur dengan tidak lari ke semak atau menghentikan mobil dan menumpang saat menghilang dari TKP. Ia hanya berjalan kaki menyusuri jalan aspal menuju Desa Tanjung Raman. Setelah sekira 1 Km berjalan, barulah menghentikan mobil untuk menmnpang. “Saya hanya lari dari jalan raya, seperti tidak terjadi apa-apa. Dari sana saya langsung ke tambang menenangkan diri,” ujarnya.

Warga Desa Lubuk Tanjung Kecamatan Air Napal yang sudah memiliki dua anak ini menolak jika dirinya disalahkan dalam kecelakaan maut itu. Versinya, Vitro pengemudi Yamaha Vixion melaju kencang dari arah depan dan saat menikung mengambil lajur terlalu ke kanan.

“Saya tidak mungkin ngebut dengan kondisi muatan 9 ton batu gajah, dan saya juga tetap di lajur saya sendiri. Andai pengendara motor itu tetap di lanjurnya, maka tidak akan terjadi tabrakan, karena jalan masih sangat luas,” terangnya.

Bahkan melihat motor mendekat dengan kecepatan tinggi, Doni membanting stir ke kiri hingga motor mengenai samping kanan mobil dan terlempar ke aspal. Hal ini juga yang menyebabkan truknya terperosok ke siring jalan. “Kalau saya tidak buang stir, mungkin persis kena arah depan truk dan masuk ke kolong. Saya sudah berusaha menghindar,” pungkasnya.

Kapolres Bengkulu Utara AKBP. Ahmad Tarmizi, SH melalui Kasat Lantas Dedi Kusnadi, SH mengaku bisa memahami kondisin psikologis Doni yang menghilang saat di TKP. Apalagi, Doni datang sendiri ke mapolres untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Dia (Doni, red) tidak kabur, kita masih pahami sebagai mengamankan diri, dan wajar, apalagi dalam kondisi panik,” kata Kasat.

Meski belum ditetapkan sebagai tersangka, Doni sementara diamankan lebih dulu di Mapolres BU untuk dilakukan pemeriksaan. Polisi juga sudah melayangkan panggilan untuk memeriksa saksi-saksi. “Belum ada yang kita tetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini, masih dalam penyelidikan,” pungkasnya.(qia)

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar