Doni membantah ia bermaksud lari dari
tanggung jawabnya. Dia meninggalkan lokasi kecelakaan dimana korbannya
terkapar tak bernyawa dan truknya dala posisi terbalik di pinggir jalan
karena khawatir diamuk massa.
Dituturkannya kepada RB disela
pemeriksaan, waktu itu dia melihat puluhan warga yang datang dan semakin
ramai tampak emosional. “Saya lihat dari wajah orang yang datang,
mereka marah. Daripada saya diamuk massa makanya saya kabur, tapi itu
untuk mengamankan diri. Buktinya saya datang dengan sendirinya ke
Polres,” terang Doni yang tampak masih shock atas kejadian yang tak
terduga itu hingga ada jatuh korban jiwa.
Menurutnya kabur dengan tidak lari
ke semak atau menghentikan mobil dan menumpang saat menghilang dari
TKP. Ia hanya berjalan kaki menyusuri jalan aspal menuju Desa Tanjung
Raman. Setelah sekira 1 Km berjalan, barulah menghentikan mobil untuk
menmnpang. “Saya hanya lari dari jalan raya, seperti tidak terjadi
apa-apa. Dari sana saya langsung ke tambang menenangkan diri,” ujarnya.
Warga Desa Lubuk Tanjung Kecamatan
Air Napal yang sudah memiliki dua anak ini menolak jika dirinya
disalahkan dalam kecelakaan maut itu. Versinya, Vitro pengemudi Yamaha
Vixion melaju kencang dari arah depan dan saat menikung mengambil lajur
terlalu ke kanan.
“Saya tidak mungkin ngebut dengan
kondisi muatan 9 ton batu gajah, dan saya juga tetap di lajur saya
sendiri. Andai pengendara motor itu tetap di lanjurnya, maka tidak akan
terjadi tabrakan, karena jalan masih sangat luas,” terangnya.
Bahkan melihat motor mendekat dengan
kecepatan tinggi, Doni membanting stir ke kiri hingga motor mengenai
samping kanan mobil dan terlempar ke aspal. Hal ini juga yang
menyebabkan truknya terperosok ke siring jalan. “Kalau saya tidak buang
stir, mungkin persis kena arah depan truk dan masuk ke kolong. Saya
sudah berusaha menghindar,” pungkasnya.
Kapolres Bengkulu Utara AKBP. Ahmad
Tarmizi, SH melalui Kasat Lantas Dedi Kusnadi, SH mengaku bisa memahami
kondisin psikologis Doni yang menghilang saat di TKP. Apalagi, Doni
datang sendiri ke mapolres untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Dia (Doni, red) tidak kabur, kita masih pahami sebagai mengamankan
diri, dan wajar, apalagi dalam kondisi panik,” kata Kasat.
Meski belum ditetapkan sebagai
tersangka, Doni sementara diamankan lebih dulu di Mapolres BU untuk
dilakukan pemeriksaan. Polisi juga sudah melayangkan panggilan untuk
memeriksa saksi-saksi. “Belum ada yang kita tetapkan sebagai tersangka
dalam kasus ini, masih dalam penyelidikan,” pungkasnya.(qia)