Kamis, 31 Oktober 2013

Kamis, Oktober 31, 2013
bunuh-diri ARGA MAKMUR – Ali Martinus (39), warga Desa Gunung Selan, Kecamatan Arga Makmur, Bengkuu Utara (BU) ditemukan tewas tergantung di rumahnya pukul 07.00 WIB, kemarin (27/10). Saat ditemukan lehernya terjerat tali tambang yang biasanya digunakan untuk mengikat sapi.

Tali itu diikatkan ke tiang menyangga atap. Saat kejadian, di dalam rumah hanya tinggal Ali dan dua orang anaknya. Sedangkan istrinya Yosi tengah berada di kebun karet di Desa Lubuk Gedang, Lais. Tubuh Ali yang tergantung pertama ditemukan oleh Thomas anak pertamanya yang baru bangun dari tidur.

Melihat hal itu, Thomas langsung memanggil pamannya Buldani. Warga sekitar juga diberitahu mengenai kejadian itu. Kontan, warga Gunung Selan geger. Warga bersama pihak keluarga berusaha menyelamatkan Ali dengan memotong tali yang menjerat lehernya. Ali kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Charitas. Namun, nyawa Ali tak bisa diselamatkan.

Buldani menerangkan begitu mendapat kabar dari keponakannya, Thomas, dia langsung dating bersama warga lainnya. “Waktu saya masuk ke rumah, saya lihat dia menggunakan celana pendek dan tergantung. Tidak tahu waktu itu sudah tewas atau belum, tapi sudah tidak bergerak lagi waktu saya gendong dan panggil namanya,” ujar Buldani.

Menurutnya, Yosi istri Ali diketahuinya baru keluar dari rumah sekitar pukul 06.30 WIB bersama beberapa warga. Yosi mengajak warga untuk menebas rumput di kebunnya. Saat keluar rumah, menurut Buldani yang tinggal berdampingan dengan rumah Ali, mengaku sama sekali tak mendengar kemungkinan adanya keributan antar keluarga tersebut. Keluarga ini juga dikenal keluarga yang sangat jarang terlibat perselisihan rumah tangga. “Setahu saya tidak ada ribut di rumah itu, istrinya juga pergi pagi itu biasa saja ke kebunnya dan suaminya masih ada,” kata Buldani.

Sementara itu, Kadus II Desa Gunung Selan, Muttahudin yang juga kerabat Ali mengatakan Ali memiliki gelagat aneh sejak anaknya menjalani operasi seminggu lalu. Ali menjadi pendiam dan tertutup dengan warga serta lebih banyak berdiam di rumahnya.

“Tapi anaknya sudah sembuh, secara ekonomi Ali cukup mapan. Ia punya warung juga mobil pribadi. Jadi tidak mungkin kalau ada motif ekonomi yang melatarbelakanginya,” kata Muttahudin.

Minta Ayam Putih

Di sisi lain, saat jenazah Ali akan dibawa dari rumah sakit, sepupunya, Vemi tiba-tiba kerasukan. Wanita ini mengoceh tak karuan dan mengaku bisa menghidupkan kembali Ali yang sudah divonis meninggal oleh dokter asalkan keluarga menyembelih satu ayam putih. “Kita sudah potong ayam putih, katanya nanti sore akan dihidupkan kembali,” ujar salah satu warga mendatangi rombongan keluarga yang akan membawa jenazah ke rumah duka.

Namun, hal itu tak ditanggapi keluarga dan langsung membawa Ali ke rumah duka untuk persiapan pemakaman.

Terpisah, Kapolres BU AKBP. Ahmad Tarmizi, SH melalui Kasat Reskrim AKP. M Simaremare, SH mengatakan  polisi masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kematian Ali.(qia)

Sumber: RB
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar