Pasalnya, kematian bunuh diri dengan leher nyaris putus, belum pernah
terjadi di desa itu. Sementara data dapati RB dari hasil visum korban
yang dilakukan tim dokter RSUD Arga Makmur, disebutkan jenazah korban
yang sempat dibawa ke rumah sakit memang benar tewas akibat benda tajam.
Selain itu, tak nampak dibagian leher ada patahan-patahan lain atau
robekan lain selain gorokan hingga leher nyaris putus tersebut.
Hal ini sepertinya menandakan jika korban tewas dengan sekali tebasan parang yang memang sangat tajam, sebagaimana sebilah parabg yang ditemukan oleh Polisi di tempat kejadian. Tim dokter juga tak menemukan luka-luka lain di tubuh korban yang diduga sebagai tanda adanya kekerasan atau tindak pidana yang dialami korban sebelum sebilah parang menebas batang lehernya.
Namun Visum tersebut juga tidak menegaskan apakah tebasan parang yang menyebabkan korban meninggal tersebut dilakukan sendiri oleh korban atau ada orang lain yang melakukannya.
Terkait hal tersebut, Kapolres BU AKBP. Ahmad Tarmizi, SH melalui Kasat Reskrim AKP. M Simaremare, SH menerangkan, polisi masih menunggu hasil visum tertulis dari RSUD Arga Makmur untuk melanjutkan penyidikan. Polisi juga akan memeriksa beberapa saksi-saksi yang mengetahui rangkaian kejadian tersebut.
“Sudah ada beberapa nama yang kita panggil. Besok (Hari ini,red) akan kita coba tanyakan ke RSUD mengenai hasil visum, apakah sudah bisa kita ambil atau belum,” ujar Kasat.
Polisi juga akan memanggil Mansuli, suami korban sekaligus satu-satunya orang yang berada di rumah saat istrinya ditemukan tewas mengenaskan itu. Polisi belum melakukan pemanggilan dan pemeriksaan suami korban dengan pertimbangan kemanusiaan karena keluarga itu masih berduka cita.
“Mungkin nanti setelah 3 hari juga akan kita undang, kita juga mempertimbangkan psikologis saksi nantinya karena memang masih dalam kondisi berduka,” demikian Kasat Reskrim.(qia)
Sumber: Harian Rakyat Bengkulu