Penduduk asli Kabupaten Rejang Lebong
terdiri dari 2 suku utama yaitu suku Rejang dan suku Lembak. Suku Rejang
mendiami tanah atas yaitu kecamatan Curup, Curup Utara, Curup Timur,
Curup Selatan, Curup Tengah, Bermani Ulu, Bermani Ulu Raya,dan sebagian
Selupu Rejang sedangkan Suku Lembak mendiami tanah bawah yaitu kecamatan
Kota Padang, Padang Ulak Tanding, Binduriang, Sindang Dataran, Sindang
Beliti Ulu, Sindang Beliti Ilir dan Sindang Kelingi.
Kabupaten Rejang Lebong memiliki banyak
wisata alam yang menarik, salah satunya adalah Pemandian Suban Air Panas
alami. Kali ini saya akan berbagi catatan perjalanan weekend saya, ke
objek wisata ini, semoga bisa menjadi referensi tujuan liburan anda
bersama keluarga tercinta. Untuk memasuki lokasi wisata ini kita
dikenakan tariff tiket sebesar Rp. 10.000,- untuk dewasa dan Rp. 5000,-
untuk anak-anak. Chek it out yuk…
Pemandian Suban Air Panas bisa dibilang
sebagai salah satu wisata andalan yang ada di Kabupaten Rejang Lebong.
Wisata alam ini terletak sekitar 6 kilometer dari Kota Curup. Di lokasi
ini terdapat kolam-kolam pemandian air panas. Bentuk kolamnya memang
sederhana, tetapi alam yang ada di sekitarnya sangat asri bersanding
dengan tebing-tebing yang ditumbuhi pepohonan. Dengan adanya perpaduan
ini, suasana di kolam suban sangat alami. Sumber air panas yang ada di
kolam-kolam ini berasal dari mata air yang dialirkan melalui pipa-pipa
atau bambu-bambu sehingga membentuk seperti pancuran.
Di lokasi ini juga terdapatnya air
terjun yang mengalir dari bukit dengan ketinggian kurang lebih 15 m,
keberadaan air terjun ini ikut menambah eksotisnya suasana disana.
Airnya yang deras dan so pasti dingin, wajib dinikmati.
Air terjun menjadi tujuan pertama yang
saya datangi bersama teman sebelum kami menikmati hangatnya air panas
dikolam-kolam yang telah disediakan. Ayo mandi ! seru saya kepada teman
yang baru pertama kali mengunjungi lokasi ini, dia sangat kagum dan
sangat menikmati perjalanan ke Kabupaten Rejang Lebong. Batu-batu besar
yang berada di dasar air terjun menjadi pijakan dan dudukan kami sembari
menikmati segarnya curahan air yang jatuh dari atas, sejuk sekali
rasanya. Beberapa pengunjung yang ikut mandi tak lupa mengabadikan momen
ini dalam jepretan-jepretan kamera sembari bercanda gurau.
Setelah dari lokasi air terjun, kami pun
beranjak ke kolam renang yang cukup luas. Kolam renang ini terbagi dua,
untuk anak-anak sedalam 70 cm dan untuk orang dewasa sedalam 2 m.
Berenang di kolam yang berair jernih ini pun tak kami lewatkan begitu
saja. Disini juga tersedia penyewaan ban dan pelampung. Wah …
basah-basah terus ya he he
Ayo … hangatkan tubuh di air panas Suban
! Seru saya sembari memulai berendam. Semua kolam air panas kami
masuki, berendam di dalam kolam air panas sungguh memberikan relaksasi
yang luar biasa, setelah berendam tubuh kita serasa segar kembali, letih
dan capek pun hilang seketika. Konon kabarnya air panas alami ini
dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit kulit, pegal linu, dan
rematik. Nah, buat kalian yang mengalami hal tersebut buruan mencoba
berendam di air panas suban.
Disamping air terjun dan kolam air panas
alami, objek wisata ini menjadi semakin menarik dengan adanya dua buah
peninggalan bernilai sejarah dan juga memiliki legenda tersendiri yang
berkembang di masyarakat. Kedua benda peninggalan itu adalah batu
megalitikum yang letaknya juga terpisah yakni ‘Batu Tri Sakti’ dan yang
kedua adalah ‘Batu Menangis’.
Batu Tri Sakti ini, dipercaya oleh
masyarakat memiliki legenda tentang tiga orang hebat yang bernama Sebei
Teret, Sebei Tikis dan Sebei Bitan. Menurut kepercayaan masyarakat
setempat, ketiga orang ini bisa menolong para pengunjung yang datang,
sehingga masih sering dijumpai beberapa orang yang membawa persembahan
atau sesajen untuk batu tersebut.
Sedangkan Batu Menangis, memiliki
legenda bahwa batu tersebut merupakan tempat seorang putri yang bernama
Gemercik Emas untuk menangis. Ia menangis karena tidak ingin dijodohkan
dengan seorang putra rejang yang bernama Putra Gambir Melang.
Putri ini juga dikenal dengan nama Putri
Selangkah karena, tiap ia ingin pergi ke suatu tempat di berbagai arah
mata angin, cukup melangkah satu langkah maka ia sudah menghilang dan
tiba di tempat tujuannya. Di batu ini juga dulunya sering terlihat
mengeluarkan air, hal ini sering dilihat oleh penjaga situs bersejarah
ini. Tetapi, saat ini sudah jarang terlihat mengeluarkan air lagi.
Tidak heran saat liburan atau weekend
tempat ini ramai dikunjungi masyarakat lokal maupun tamu dari luar
Propinsi Bengkulu. Meskipun banyak keunggulan yang dimiliki, Pemandian
Suban Air Panas harus terus dikembangkan dan ditata dengan baik sehingga
mampu menarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung.
Akses menuju Suban Air Panas tidaklah
sulit karena letaknya hanya berjarak sekitar 3 kilometer dari Jalan
Negara. Bila wisatawan memulai dari Kota Bengkulu jarak yang ditempuh
sekitar 90 kilometer dan memakan waktu perjalanan lebih kurang 2 jam.
Wisatawan yang ingin berkunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi baik
roda dua maupun roda empat. Panorama alam yang indah dan udara yang
sejuk di sepanjang perjalanan menuju lokasi membuat perjalanan liburan
atau weekend anda menjadi kenangan yang tak terlupakan. Ayo ke Kabupaten
Rejang Lebong !!!(**)
Dari Catatan Perjalanan Sofian Rafflesia.
Sumber: RB Travelling