Pohon
pisang yang ditanam di badan jalan ini sebagai bentuk protes masyarakat
atas rusaknya jalan di dalam Kota Arga Makmur.SHANDY/RB
ARGA MAKMUR – Warga
Desa Datar Ruyung, Arga Makmur menanam pohon pisang ukuran besar di
badan jalan poros dua jalur yang menjadi jalan utama menuju Pemda BU
sekaligus lokasi perkantoran dan rumah dinas pejabat Pemda BU.
Warga melakukan hal itu karena kecewa. Jalan tersebut baru dibangun awal tahun lalu, namun kini sudah rusak lagi, muncul lubang besar di tengah jalan tersebut. Rosalina warga setempat menerangkan warga menanam pisang lantaran lubangnya sudah sangat besar dan membahayakan pengendara terutama pengendara motor. Tak hanya berlubang, ada pula jalan gorong-gorong yang pecah dan hanya berjarak 3 meter dari lubang pertama.
“Selasa (29/10) ada 3 motor yang terbalik lantaran masuk lubang itu. Jadi lebih baik ditanam pisang, jadi pengemudi yang melintas bisa pelan-pelan,” terang Rosalina.
Kondisi jalan tersebut sangat rawan kecelakaan lantaran saat hujan dua lubang besar tersebut tertimbun air, sedangkan pengemudi motor rata-rata melaju dengan kecepatan tinggi di jalan lurus itu. “Sekarang itu bekas tambalannya juga masih ada, baru dikerjakan. Namun sekarang sudah rusak lagi, kalau didiamkan seperti ini pasti akan ada korban jiwa,” ujar Rosalina.
Kadis PU BU, H Edi Suprianto, ST, MT berjanji akan turun mengecek langsung lokasi jalan yang berlubang dan ditanami pisang oleh warga tersebut. Namun ia menduga jalan yang rusak tersebut bukan dikerjakan dalam proyek tambal jalan awal tahun lalu melainkan tahun 2012. “Tapi untuk memastikannya nanti akan saya minta pegawai yang membidangi untuk turun melakukan pemetaan,” terang Edi.
Meski tak mungkin mengalokasikan dana lagi APBD Perubahan yang sudah mulai tahap verifikasi, menurutnya, Dinas PU bisa memperbaiki secara darurat jika memang lubang di jalan itu dinilai sudah sangat membahayakan pengendara. Terutama adanya gorong-gorong yang jebol dan menyebabkan air dari siring meluap ke badan jalan. “Kalau hanya satu titik kita bisa timbun sementara agar tidak ada korban jiwa seperti yang disampaikan warga,” jelas Edi.(qia)
Sumber: Harian Rakyat Bengkulu