Minggu, 13 Juli 2014

Minggu, Juli 13, 2014
ARGA MAKMUR –Polres Bengkulu Utara (BU) akhirnya menutup jalan Serangai, Desa Batik Nau Kecamatan Batik Nau untuk kendaraan tambang batu bara (BB) dan angkutan alat berat. Hal ini lantaran abrasi pantai yang membuat lebih setengah badan jalan terjun ke laut semakin meluas kemarin.

Jalinbar Sumatera di Desa Serangai terus digerus abrasi. Lubang bertambah lebar memakan badan jalan.SHANDY/RB

Terus meluasnya permukaan jalan yang abrasi lantaran hujan deras terjadi di Serangai dan wilayah Batik Nau lainnya sehingga ombak besar kembali menghantam tebing tanah setinggi 20 meter yang mengikis tanah dibawah jalan tersebut.

Alhasil, meskipun permukaan aspal terlihat tidak berubah seperti Kamis lalu, namun bagian bawah aspal nampak sudah kosong dan menggantung. Hal ini tentunya sangat berbahaya jika dilintasi oleh kendaraan,  bahkan warga sudah memajukan garis polisi yang dipasang Kamis lalu.

Rasyidi warga yang menjaga jalan putus tersebut menuturkan, ombak besar di laut tidak berhenti bahkan makin besar saat malam hari. Ditambah lagi hujan deras siang hingga sore kemarin membuat abrasi semakin meluas lantaran bagian batu yang masih terikat kawat bronjong di sebelah jalan putus, mulai berjatuhan ke laut.

“Kalau seminggu ini ombak terus seperti ini, saya yakin jalannya akan benar-benar putus, apalagi hingga saat ini belum ada penanganan darurat dari pemerintah,” kata Rosyidi.

Terpisah, Kapolres Bengkulu Utara AKBP. Ahmad Tarmizi, SH menuturkan mulai kemarin sudah menutup jalan tersebut bagi truk pertambangan dan angkutan alat berat. Selain tidak muat untuk truk tronton alat berat, bobot angkutan pertambangan juga dinilainya sangat berbahaya jika sampai jalan runtuh saat truk melintas.

“Jalannya sudah terlalu kecil. Mobil ukuran biasa saja sudah melintasi pinggir badan jalan berupai tanah. Jadi tidak memungkinkan untuk dilintasi truk dan tronton alat berat,” terang Kapolres.

Sejak siang kemarin, Kapolres sudah memerintahkan anak buahnya berjaga di dua titik jalan masing-masing Ketahun dan Desa Bintunan Kecamatan Batik Nau. Mereka mengalihkan kendaraan berat melintasi jalan Desa Batik Nau Menuju Ketahun.  “Jangan sampai pengemudi yang sudah jauh masuk ke jalur Jalinbar malah berputar lagi karena tidak bisa melintas.

Selain itu, sepanjang H-7 hingga H+7 mendatang, dalam rangka operasi Lilin Nala Polres BU akan menempatkan Pos Pengamanan (Pospam) di lokasi jalan yang longsor tersebut.

Selain mengamankan kendaraan yang melintas dari bahaya terjun ke laut, keberadaan polisi juga menghindari adanya pungutan liar di jalan yang memaksa dan meresahkan pemudik. Jika memang sudah sangat membahayakan untuk dilintasi, maka ia menegaskan akan berkebijakan menutup total jalinbar.

“Kita lihat perkembangannya, sekarang saya lihat ada yang mulai bekerja. Kecuali jika memang sudah sangat membahayakan, maka pasti akan kita tutup total,” pungkas Kapolres. (qia)

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar