ARGA MAKMUR –Polres
Bengkulu Utara (BU) akhirnya menutup jalan Serangai, Desa Batik Nau
Kecamatan Batik Nau untuk kendaraan tambang batu bara (BB) dan angkutan
alat berat. Hal ini lantaran abrasi pantai yang membuat lebih setengah
badan jalan terjun ke laut semakin meluas kemarin.
![]() |
Jalinbar Sumatera di Desa Serangai terus digerus abrasi. Lubang bertambah lebar memakan badan jalan.SHANDY/RB
|
Terus meluasnya permukaan jalan yang
abrasi lantaran hujan deras terjadi di Serangai dan wilayah Batik Nau
lainnya sehingga ombak besar kembali menghantam tebing tanah setinggi 20
meter yang mengikis tanah dibawah jalan tersebut.
Alhasil, meskipun permukaan aspal
terlihat tidak berubah seperti Kamis lalu, namun bagian bawah aspal
nampak sudah kosong dan menggantung. Hal ini tentunya sangat berbahaya
jika dilintasi oleh kendaraan, bahkan warga sudah memajukan garis
polisi yang dipasang Kamis lalu.
Rasyidi warga yang menjaga jalan putus
tersebut menuturkan, ombak besar di laut tidak berhenti bahkan makin
besar saat malam hari. Ditambah lagi hujan deras siang hingga sore
kemarin membuat abrasi semakin meluas lantaran bagian batu yang masih
terikat kawat bronjong di sebelah jalan putus, mulai berjatuhan ke laut.
“Kalau seminggu ini ombak terus seperti
ini, saya yakin jalannya akan benar-benar putus, apalagi hingga saat
ini belum ada penanganan darurat dari pemerintah,” kata Rosyidi.
Terpisah, Kapolres Bengkulu Utara AKBP.
Ahmad Tarmizi, SH menuturkan mulai kemarin sudah menutup jalan tersebut
bagi truk pertambangan dan angkutan alat berat. Selain tidak muat untuk
truk tronton alat berat, bobot angkutan pertambangan juga dinilainya
sangat berbahaya jika sampai jalan runtuh saat truk melintas.
“Jalannya sudah terlalu kecil. Mobil
ukuran biasa saja sudah melintasi pinggir badan jalan berupai tanah.
Jadi tidak memungkinkan untuk dilintasi truk dan tronton alat berat,”
terang Kapolres.
Sejak siang kemarin, Kapolres sudah
memerintahkan anak buahnya berjaga di dua titik jalan masing-masing
Ketahun dan Desa Bintunan Kecamatan Batik Nau. Mereka mengalihkan
kendaraan berat melintasi jalan Desa Batik Nau Menuju Ketahun. “Jangan
sampai pengemudi yang sudah jauh masuk ke jalur Jalinbar malah berputar
lagi karena tidak bisa melintas.
Selain itu, sepanjang H-7 hingga H+7
mendatang, dalam rangka operasi Lilin Nala Polres BU akan menempatkan
Pos Pengamanan (Pospam) di lokasi jalan yang longsor tersebut.
Selain mengamankan kendaraan yang
melintas dari bahaya terjun ke laut, keberadaan polisi juga menghindari
adanya pungutan liar di jalan yang memaksa dan meresahkan pemudik. Jika
memang sudah sangat membahayakan untuk dilintasi, maka ia menegaskan
akan berkebijakan menutup total jalinbar.
“Kita lihat perkembangannya, sekarang
saya lihat ada yang mulai bekerja. Kecuali jika memang sudah sangat
membahayakan, maka pasti akan kita tutup total,” pungkas Kapolres. (qia)