Akibat
kesetrum kabel antena TV saat sedang nonton bareng (Nobar) di TPS 5 Desa
Sawang Lebar Kecamatan Air Napal Kabupaten Bengkulu Utara, Riko Susanto
(27) warga desa Sawang Lebar Kecamatan Air Napal Kabupaten Bengkulu
Utara kemarin (9/7) meninggal dunia. Sempat dilarikan ke RS Rafflesia
Bengkulu, namun nyawa korban tidak dapat terselamatkan.
Kronologis kejadian berdasarkan
keterangan salah seorang anggota keluarga korban, Roy, jelang subuh
korban nonton piala dunia sambil menjaga TPS 5. Usai nonton, sekitar
pukul 05.00 WIB tiba-tiba antena TV roboh dan menimpa korban. Saat itu
kabel antena ada yang terbuka dan melilit tangan dan kaki korban
sehingga korban langsung terpental.
Kaki dan tangan korban melepuh
sedangkan kepala korban luka lecet karena terbentur benda keras.
“Kejadiannya subuh tadi (kemarin,red) saat itu dia (korban) baru saja
selesai nonton piala dunia sambil menjaga TPS 5. Saat antena roboh,
kabel antena menyentuh tangan dan kakinya. Bahkan, ada salah seorang
temannya yang mau membantu tapi malah kena setrum juga,” jelas Roy.
Setelah terpental korban yang merupakan
warga asli Pendopo Lintang Kabupaten Empat Lawang ini langsung pingsan.
Kemudian warga yang mengetahui kejadian tersebut membawa korban ke RS
Rafflesia Bengkulu sedangkan sebagian warga lainnya memberitahu
peristiwa tersebut kepada istri korban, Susanti.
Setibanya korban di RS Rafflesia
sekitar pukul 05.45 WIB, kondisinya masih kritis. Selang beberapa menit
kemudian saat keluarga korban tiba di RS Rafflesia, korban sudah
menghembuskan napas terakhir. Informasi yang diperoleh RB, suasana haru
dan tangis pun pecah di ruangan IGD RS Rafflesia saat keluarga korban
mengetahui korban tak lagi bernapas. Akhirnya pihak keluarga memutuskan
membewa pulang jenazah ke rumah untuk dimakamkan.
Riko tak terselamatkan diduga karena
banyak kehilangan darah darah pada luka di kepalanya. Selain itu
kondisinya diperparah oleh luka melepuh di tangan, kaki dan bagian tubuh
lainnya.(tew)