Sabtu, 12 Juli 2014

Sabtu, Juli 12, 2014
BATIK NAU – Kabar buruk menjelang meningkatnya arus mudik lebaran, menimpa jalan lintas barat (Jalinbar) Desa Serangai Kecamatan Batik Nau Bengkulu Utara (BU). Badan jalan beraspal hotmix selebar 2  meter, kemarin (10/7) dinihari terjun ke laut. Bahkan, kini terlihat lubang besar nyaris membelah badan jalan yang dibawahnya terus dihantam ombak.

Jalinbar di Desa Serangai Bengkulu Utara yang merupakan jalan utama menghubungkan
Kota Bengkulu-Kabupaten Mukomuko serta jalan lintas ke Sumatera Barat, hanya
menyisakan 1,5 meter badan jalan akibat abrasi.SHANDY/RB

Selebar 2 meter lebih jalan terjun ke laut terjadi sekitar  pukul 01.00 WIB yang bertepatan dengan hujan deras. Untungnya saat itu tidak ada kendaraan yang melintas diatasnya sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Kini laut dalam dengan hempasan ombak seperti membelah jalinbar di Desa Serangai. Bahkan dari atas jalan diperkirakan kedalaman lubang itu mencapai 20 meter. Lubang terus melebar karena dinding jalan yang ambles terus dihantam ombak.

Manaf, warga Desa Serangai menuturkan kepada RB, sejak Rabu (9/7) sore, ombak di laut Serangai memang besar dan terus menghempas dinding jalan yang saat itu masih dipagari dengan batu dan kawat beronjong. Puncaknya, dini hari menjelang sahur terdengar suara keras yang rupanya bronjong berjatuhan ke laut.

“Hempasan ombak itu menyebabkan kawat bronjong putus, jadi batunya semua berjatuhan dan air langsung menghantam tanah dinding jalinbar yang ambles itu,” kata Manaf.

Abrasi tersebut sedniri sudah dua hari belakangan ini terjadi. Namun ombak yang masih tertahan dengan bronjong membuat bagian jalan masih bertahan. Namun malam tadi ombak laut memang tinggi dan deras luar biasanya sehingga menghempas bronjong berisi ratusan ton batu.

“Kalau dilihat tadi malam (Kamis Dinihari, red) ombaknya benar-benar besar dan tampak ganas. Sangat tinggi menghantam dinding jalan. Jarak suara bronjong jebol dan jalan ambles paling hanya 5 menit,” terang Manaf.

Akibat kejadian itu, kini pengendara terpaksa meningkatkan kewaspadaannya saat melintasi Jalinbar Desa Serangai. Polisi membuat jalan menjadi satu jalur sehingga kendaraan yang melintas dari dua arah harus bergantian.

Kapolres Bengkulu Utara AKBP. Ahmad TArmizi, SH melalui Kasat Lantas AKP. Dedi Kusnadi, SH yang datang di TKP menuturkan, pihaknya sudah memasang garis polisi sebagai pembatas jalan sehingga pengendara tidak menggilas jalan yang ambles. Selain itu, di lokasi juga ditempatkan polisi yang berjaga 24 jam untuk pengamanan. “Jangan sampai terjadi kecelakaan, makanya kita tempatkan personal untuk pengamanan lalu lintas,” kata Dedi.

Jalur Alternatif Lewat Batik Nau

 Dengan kondisi ombak tinggi dan jalan yang terus abrasi, ia menuturkan sangat membahayakan arus mudik mendatang. Jika nyatanya tak ada penanganan maksimal jalan putus total, mau tidak mau seluruh arus kendaraan pemudik dialihkan ke jalur alternatif. Jalur alternatif yang disiapkan saat ini adalah melintasi jalan Ketahun  – Desa Batik Nau dan Bintunan.

Selain menempatkan polisi di lokasi jalan ambles, juga membuat papan pengumuman sebelum memasuki jalan abrasi. Maklum, selain berada di jalur cepat dan menikung, lokasi juga tidak ada penerangan sehingga jika tidak kosentrasi tak menutup kemungkinan kendaraan menerobos garis polisi dan masuk ke laut. (qia)

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar