Rabu, 11 Desember 2013

Rabu, Desember 11, 2013
Azwar Boerhan
BENGKULU - Ambrolnya jalan lintas barat (Jalinbar) Desa Serangai Kecamatan Batik Nau, Kabupaten Bengkulu Utara (BU) yang terjadi kemarin (9/12), segera diatasi. Putusnya Jalinbar ini tidak sempat memacetkan arus tranportasi, karena telah dibangun jalan alternatif. Ini diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bengkulu Ir. Azwar Boerhan, M.Eng, kepada RB kemarin (9/12).


Dijelaskan Azwar, Direktorat Jendral Bina Marga sudah sejak lama sekitar 20 tahun lalu, sudah mengantisipasi ruas jalan Bintunan–Ketahun yang terancam abrasi terus menerus.
Kejadian ambrolnya ruas jalan Bintunan-Ketahun ini sudah sering terjadi. Bahkan pernah ambrol 40 meter. Karena itu, Direktorat Bina Marga sudah membangun jalan nasional paralel, yakni ruas jalan Bintunan – Batik Nau di Ketahun.

‘’Meski demikian ruas jalan Bintunan-Serangai-Urai Ketahun tetap kita pelihara. Jadi walaupun putus, jalur Linbar masih ada jalur alternatif. Sementara untuk ruas jalan yang kini kondisinya putus, sudah kita informasikan ke Balai Jalan Nasional, dan segera ditanggulangi,’’ jelas Azwar Boerhan.

Masih menurut Azawar, kalau Provinsi Bengkulu ini tidak dibantu pengamanan abrasi, maka luas Provinsi Bengkulu akan tambah mengecil. Juga akan menghadapi degradasi luas, termasuk luas hutan dan luas hutan bakau akan berkurang.

‘’Jadi bukan jalan saja yang akan terancam. Tapi hutan bakau, hutan lindung, perumahan masyarakat dan pantai pun akan terancam. Karena itu perhatian pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Sumber Daya Air, Balai Sungai dan Rawa Pantai berusaha membangun daerah-daerah atau lokasi yang rawan abrasi,’’ demikian Azwar Boerhan.(all)

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar