BATIK NAU – Jalan Lintas Barat (Jalinbar) tepatnya
di Desa Serangai Kecamatan Batik Nau Bengkulu Utara (BU), Senin (9/12)
kemarin ambles dan menyebabkan arus Bengkulu Utara (BU) – Mukomuko via
jalinbar Batik Nau putus total. Tak main-main, tanah yang ambles
mencapai kedalaman 2 meter lebih dengan panjang sekitar 30 meter.
Jalan yang ambles tersebut merupakan jalan yang baru dibangun tahun
lalu yang merupakan jalan pengalihan dari Jalinbar yang lama yang juga
sudah lebih dulu tergerus abrasi lantaran persis berada di pingir
pantai.
Amblesnya jalan baru Desa Serangai terjadi sekitar pukul 04.30 WIM
menjlang pagi kemarin. Meski tak berbatasan langsung dengan bibir pantai
dan dibatasi dengan perbukitan tanah, namun tiba-tiba jalan ambles
hingga sepanjang 30 meter. Bahkan seluruh badan jalan beraspal terjun
sedalam 2 M lebih hingga tak lagi bisa dilintasi kendaraan.
Untungnya ketika itu tidak ada kendaraan yang tengah melintas di
atasnya hingga tidak ada korban jiwa. Namun akibat kejadian itu, lalu
lintas Jalinbar Bengkulu –Mukomuko dialihkan melalui Desa Bati Nau atau
menikung ke kanan saat tiba di Desa Bintunan Kecamatan Batik Nau untuk
menuju Ketahun.
Pantauan RB, jalan benar-benar turun sedalam 2 M dengan permukaan
aspal yang hancur terjun ke dasar tanah. Sedangkan, di pinggir jalan
nampak gundukan tanah yang semua berada di bawah aspal sudah meluap ke
perkebunan masyarakat.
Kades Serangai Sahat Simanungkalit menerangkan jika dibawah permukaan
jalan terpasang gorong-gorong pembuangan air dari lokasi perkebunan ke
lokasi laur jalinbar. Amblesnya jalan sedalam 2 M dan sepanjang 30 M
tersebut diduga lantaran gorong-gorong dibawah jalan yang pecah akibat
tak mampu menahan beban lalu lintas diatasnya.
“Ini jalan utama, jadi tidak hanya kendaraan bus atau kendaraan
barang, kendaraan pertambangan batubara juga melintas diatas sini.
Mungkin karena itu gorong-gorong jebol,” terangnya.
Tak satupun kendaraan yang bisa melintas kecuali motor yang bisa
melintasi jalan pinggir lokasi ambles. Itupun memerlukan konsentrasi
tinggi lantaran sebagian tanah sudah sangat rapuh dan juga rawan
longsor.
Untuk jalur darurat khusus masyarakat di sekitar lokasi jalinbar yang
putus kini terpaksa melintasi jalur yang jalinbar yang lama
berselisihan dengan pinggir pantai. Itupun kondisinya jalan sudah sangat
berbahaya lantaran tak lagi ada bagian aspal diatasnya.(qia)
sumber
Rabu, 11 Desember 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Semoga cepat dipebaiki biar bisa pulang dengan lebih nayaman nggak harus muter2 ke jalur off road ;((
BalasHapus