Rabu, 02 April 2014

Rabu, April 02, 2014
PUTRI HIJAU – Beruang Madu (Helarctos Malayanus) mengamuk memasuki pemukiman warga di Desa Suka Makmur Kecamatan Putri Hijau, Bengkulu Utara (BU), Minggu (30/3) lalu. Bahkan, Beruang yang sempat masuk dalam pekarangan rumah warga, mengejar anak-anak yang sedang bermain ini sempat menerkam salah satu warga yang berupaya mengusirnya.
 Akibat terkamanan itu, Didik (20) warga setempat, mengalami luka cakar di kedua bokongnya dan luka gigitan di pundak kiri. Beruntung saat keselamatan Didik di ujung tanduk, dimana tubuhnya terkelungkup di tanah dan dengan pundak masih dalam gigitan beruang, warga yang ramai datang, nekat menghadapi beruang itu.

Beruang di kepung dan terus dilempar dan dipukul menggunakan kayu, barulah satwa dilindungi itu melepaskan Didik. Warga semakin ramai, mengepung Beruang itu hingga berhasil membunuhnya.

Mayat beruang tersebut langsung dibawa warga ke Putri Hijau dan diserahkan ke Pos BKSDA. Sedangkan, Didik yang menjadi korban dilarikan ke Puskesmas Putri Hijau. Kondisinya masih stabil, luka cakaran dan gigitan beruang yang dialaminya tak terlalu serius.

Ketua BPD Suka Makmur Kamari dihubungi RB menuturkan, kemunculan Beruang sekitar pukul 13.00 WIB tersebut cukup mengejutkan masyarakat. Beruang muncul dan masuk ke pekarangan rumah Sungkono. Tak jauh dari lokasi tersebut terdapat anak-anak yang langsung berteriak meminta tolong, dan Beruang berupaya mengejar anak-anak itu.

Didik yang rumahnya paling dekat bersama beberapa pemuda lantas keluar dan berusaha menggiring Beruang untuk kembali masuk hutan. Naasnya, Beruang malah berbalik, menyerang Didik.

“Niat warga cuma untuk mengusir, menggiringnya ke hutan lagi. Karena posisi munculnya Beruang itu sudah  di halaman rumah yang padat penduduk. Apalagi lokasinya sangat banyak anak-anak,” terang Kamari.

Naas bagi Didik, ia terjatuh dalam posisi tengkurap hingga binatang buas ini langsung menaikinya dan mencakar kedua bokongnya. Melihat kondisi Didik yang sudah tidak berdaya, beberapa warga mendekati Beruang berusaha mengusirnya, namun beruang malah mengibaskan cakarnya pada warga lain dan tak melepaskan Didik.    

“Makanya warga memukul beruang itu. Kalau tak demikian, tak menutup kemungkinan Didik tak dapat selamatkan. Beruang itu tampak sangat ganas, tak takut kendati ramai warga berdatangan mengusirnya,” terang Kamari.

Camat Putri Hijau K Agus Mujaidin menuturkan warga terpaksa memukul Beruang tersebut dengan kayu yang memang dibawa untuk mengusir Beruang. “Waktu itu keselamatan Didik sudah sangat terancam, dalam cengkraman beruang yang ukurannya sebesar anak sapi. Didik hanya bisa berteriak minta tolong. Tak ada jalan lain bagi warga selain memukuli Beruang itu karena tak kunjung mau melepaskan mangsanya,” ujarnya.

Kemunculan Beruang di wilayah Suka Makmur bukan kali ini saja. Setidaknya sudah lebih dari 5 kali warga melihat langsung Beruang tersebut, bahkan beberapa kali sempat dikejar meskipun akhirnya selamat. Kemunculan Beruang yang meresahkan ini bukan lagi di wilayah hutan melainkan di lokasi perkebunan dan pemukiman warga.

Berulangkali petugas dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) turun langsung ke lokasi namun tidak pernah berhasil menangkap Beruang hanya menggiringnya ke dalam hutan. Tak lama berselang Beruang kembali muncul di kebun warga, hingga yang terbaru sampai masuk pekarangan rumah warga.(qia)

Sumber: RB
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar