PUTRI HIJAU – Beruang
Madu (Helarctos Malayanus) mengamuk memasuki pemukiman warga di Desa
Suka Makmur Kecamatan Putri Hijau, Bengkulu Utara (BU), Minggu (30/3)
lalu. Bahkan, Beruang yang sempat masuk dalam pekarangan rumah warga,
mengejar anak-anak yang sedang bermain ini sempat menerkam salah satu
warga yang berupaya mengusirnya.
Akibat terkamanan itu, Didik (20) warga
setempat, mengalami luka cakar di kedua bokongnya dan luka gigitan di
pundak kiri. Beruntung saat keselamatan Didik di ujung tanduk, dimana
tubuhnya terkelungkup di tanah dan dengan pundak masih dalam gigitan
beruang, warga yang ramai datang, nekat menghadapi beruang itu.
Beruang di kepung dan terus dilempar
dan dipukul menggunakan kayu, barulah satwa dilindungi itu melepaskan
Didik. Warga semakin ramai, mengepung Beruang itu hingga berhasil
membunuhnya.
Mayat beruang tersebut langsung
dibawa warga ke Putri Hijau dan diserahkan ke Pos BKSDA. Sedangkan,
Didik yang menjadi korban dilarikan ke Puskesmas Putri Hijau. Kondisinya
masih stabil, luka cakaran dan gigitan beruang yang dialaminya tak
terlalu serius.
Ketua BPD Suka Makmur Kamari
dihubungi RB menuturkan, kemunculan Beruang sekitar pukul 13.00 WIB
tersebut cukup mengejutkan masyarakat. Beruang muncul dan masuk ke
pekarangan rumah Sungkono. Tak jauh dari lokasi tersebut terdapat
anak-anak yang langsung berteriak meminta tolong, dan Beruang berupaya
mengejar anak-anak itu.
Didik yang rumahnya paling dekat
bersama beberapa pemuda lantas keluar dan berusaha menggiring Beruang
untuk kembali masuk hutan. Naasnya, Beruang malah berbalik, menyerang
Didik.
“Niat warga cuma untuk mengusir,
menggiringnya ke hutan lagi. Karena posisi munculnya Beruang itu sudah
di halaman rumah yang padat penduduk. Apalagi lokasinya sangat banyak
anak-anak,” terang Kamari.
Naas bagi Didik, ia terjatuh dalam
posisi tengkurap hingga binatang buas ini langsung menaikinya dan
mencakar kedua bokongnya. Melihat kondisi Didik yang sudah tidak
berdaya, beberapa warga mendekati Beruang berusaha mengusirnya, namun
beruang malah mengibaskan cakarnya pada warga lain dan tak melepaskan
Didik.
“Makanya warga memukul beruang itu. Kalau tak demikian, tak
menutup kemungkinan Didik tak dapat selamatkan. Beruang itu tampak
sangat ganas, tak takut kendati ramai warga berdatangan mengusirnya,”
terang Kamari.
Camat Putri Hijau K Agus Mujaidin
menuturkan warga terpaksa memukul Beruang tersebut dengan kayu yang
memang dibawa untuk mengusir Beruang. “Waktu itu keselamatan Didik sudah
sangat terancam, dalam cengkraman beruang yang ukurannya sebesar anak
sapi. Didik hanya bisa berteriak minta tolong. Tak ada jalan lain bagi
warga selain memukuli Beruang itu karena tak kunjung mau melepaskan
mangsanya,” ujarnya.
Kemunculan Beruang di wilayah Suka
Makmur bukan kali ini saja. Setidaknya sudah lebih dari 5 kali warga
melihat langsung Beruang tersebut, bahkan beberapa kali sempat dikejar
meskipun akhirnya selamat. Kemunculan Beruang yang meresahkan ini bukan
lagi di wilayah hutan melainkan di lokasi perkebunan dan pemukiman
warga.
Berulangkali petugas dari Badan
Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) turun langsung ke lokasi namun tidak
pernah berhasil menangkap Beruang hanya menggiringnya ke dalam hutan.
Tak lama berselang Beruang kembali muncul di kebun warga, hingga yang
terbaru sampai masuk pekarangan rumah warga.(qia)
Sumber: RB