Jumat, 25 April 2014

Jumat, April 25, 2014
ARGA MAKMUR – Aksi demo karyawan perusahaan tambang batu bara (BB) ke Pemda Bengkulu Utara (BU) yang mendesak pemda memperbolehkan kembali PT Injatama melakukan aktivitas penambangan batu bara, ditentang Aktivias Mahasiswa Aliansi Pemuda dan Mahasiswa (APM). Bahkan, mereka siap melakukan demo tandingan untuk mendukung pemda yang menutup lokasi penambangan batu bara yang masuk Kecamatan Ketahun itu.

Pembina APM, Alfian menuturkan langkah Pemda BU sebagai bentuk ketegasan pemerintah, sepatutnya didukung. Sehingga tidak ada alasan bagi karyawan menekan pemerintah dengan aksi demo, bahkan sampai mengancam wabup. “Pemerintah hanya menegakkan aturan, bukan berbuat semena-mena. Perusahaan yang tidak taat harus di tindak tegas. Kalau aksi demo kembali berlangsung, kami siap demo mendukung Pemda BU,” tegas Alfian.

Bahkan,ia mensinyalir ada kemungkinan karyawan digerakkan pihak manajemen perusahaan itu mendesak Pemda BU menarik kembali ketegasannya. Sedangkan surat Dirjen Minerba Kementerian ESDM dinilainya sudah sangat kuat bagi Pemda untuk mengambil langkah tegas. “Malah kalau pemda tidak bertindak tegas, kami yang akan mempertanyakan ada apa dengan pemda,” tegasnya.

Ia minta pemda mengambil tindakan atas perusahaan nakal yang sudah berani melakukan aksi massa untuk menentang aturan tersebut. Apalagi jumlah Rp 7,8 miliar yang merupakan utang royaltyperusahaan itu dinilainya sangat besar dan bisa menambah porsi dana pembangunan di BU meski harus dibagi dengan provinsi dan kabupaten tetangga. “Pemda tidak perlu mengambil kebijakan tentang karyawan. Karyawan jadi tanggung jawab perusahaan dan dijamin UU. Kalau perusahaan semena-mena, berarti ada sanksi lain bagi perusahaan tersebut,” tandasnya.(qia)

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar