ARGA MAKMUR – Aksi
demo karyawan perusahaan tambang batu bara (BB) ke Pemda Bengkulu Utara
(BU) yang mendesak pemda memperbolehkan kembali PT Injatama melakukan
aktivitas penambangan batu bara, ditentang Aktivias Mahasiswa Aliansi
Pemuda dan Mahasiswa (APM). Bahkan, mereka siap melakukan demo tandingan
untuk mendukung pemda yang menutup lokasi penambangan batu bara yang
masuk Kecamatan Ketahun itu.
Pembina APM, Alfian menuturkan langkah
Pemda BU sebagai bentuk ketegasan pemerintah, sepatutnya didukung.
Sehingga tidak ada alasan bagi karyawan menekan pemerintah dengan aksi
demo, bahkan sampai mengancam wabup. “Pemerintah hanya menegakkan
aturan, bukan berbuat semena-mena. Perusahaan yang tidak taat harus di
tindak tegas. Kalau aksi demo kembali berlangsung, kami siap demo
mendukung Pemda BU,” tegas Alfian.
Bahkan,ia mensinyalir ada kemungkinan
karyawan digerakkan pihak manajemen perusahaan itu mendesak Pemda BU
menarik kembali ketegasannya. Sedangkan surat Dirjen Minerba Kementerian
ESDM dinilainya sudah sangat kuat bagi Pemda untuk mengambil langkah
tegas. “Malah kalau pemda tidak bertindak tegas, kami yang akan
mempertanyakan ada apa dengan pemda,” tegasnya.
Ia minta pemda mengambil tindakan atas
perusahaan nakal yang sudah berani melakukan aksi massa untuk menentang
aturan tersebut. Apalagi jumlah Rp 7,8 miliar yang merupakan utang
royaltyperusahaan itu dinilainya sangat besar dan bisa menambah porsi
dana pembangunan di BU meski harus dibagi dengan provinsi dan kabupaten
tetangga. “Pemda tidak perlu mengambil kebijakan tentang karyawan.
Karyawan jadi tanggung jawab perusahaan dan dijamin UU. Kalau perusahaan
semena-mena, berarti ada sanksi lain bagi perusahaan tersebut,”
tandasnya.(qia)