ARGA MAKMUR – Sebanyak
delapan siswa yang menjalankan Ujian Nasional (unas) berbeda seperti
biasanya di Bengkulu Utara (BU). Sebanyak 7 narapidana (Napi) Lapas atau
LP Arga Makmur mengerjakan soal Unas di salah satu ruangan di LP.
Tak hanya ketujuh napi dan tahanan yang
tengah menjalani hukuman. Satu siswi SMA N 2 Arga Makmur juga
mengerjakan soal Unas di ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dalam posisi
terbaring. Indriana Veronika siswa kelas XII IPS II terpaksa
mengerjakan soal sambil terbaring lantaran menderita patah kaki dalam
kecelakaan dan sudah sejak Januari lalu tidak bisa bersekolah.
Kalapas Arga Makmur Agus Prakosa, Bc.Ip,
SH, MH menuturkan dari 7 yang terdaftar hanya 6 napi yang mengikuti
Unas lantaran 1 lainnya ikut pertandingan antar napi di Bengkulu. Mereka
juga bukan mengerjakan soal umum melainkan ujian Paket C yang dilakukan
pukul 13.00 WIB siang kemarin.
“Untuk pengamanan juga ada dari sipir
kita (Lapas, red) dan dari Dikbud yang melakukan pengawasan lansung.
Jadi tidak ada bedanya dengan orang yang ujian pada umumnya,” kata Agus.
Tak hanya orang yang sudah dewasa dan
mengambil paket C, diantara peserta Unas kemarin juga ada pemuda yang
sudah menempuh pendidikan hingga kelas III SMA namun terpaksa mengikuti
ujian paket lantaran berhenti pasca terjerat masalah hukum.
Terpisah, Haryadi, S.Pd, MM, m.Si
menuturkan siswa yang mengerjakan Unas di UKS lantaran kondisinya yang
tidak memungkinkan untuk duduk di ruang ujian. Bahkan datang ke UKS, ia
harus digendong orangtuanya. Namun pengawasan tetap dilakukan maksimal
dengan menempatkan pengawas khusus di depan ruangan. “Kita berikan
keringanan karena kondisi kesehatannya seperti itu, dan tidak mungkin
duduk di kelas,” tambah Haryadi.
15 Tak Masuk, Temasuk Menikah
Dari total 2.786 siswa yang terdaftar
sebagai peserta, 15 diantaranya tidak ikut dalam unas pertama kemarin
dan terancam tidak lulus. Sebagian besar dari mereka diketahui sudah
memutuskan untuk berhenti. “ Persentase keikutsertaan kita mencapai 99
persen lebih. Apalagi jika dihitung siswa yang benar-benar masih sekolah
belakangan ini,” terang Haryadi.
Beberapa diantara siswa yang berhenti
tersebut diakuinya lantaran menikah dalam waktu beberapa bulan terakhir.
Namun sekolah sudah sempat menawarkan siswa tersebut mengikuti ujian
dan mereka menolaknya. “Yang tidak mau mengikuti ujian karena kemauannya
sendiri, karena sudah kita upayakan agar mereka tetap bisa ujian,” ujar
Haryadi.
Kemarin, Haryadi, Wabup BU Ir. MIan dan
Sekda Drs. Said Idrus Albar, MM memantau di beberapa sekolah di Arga
Makmur. Mereka hanya memastikan pelaksanaan di sekolah berjalan lancar,
meski masih menemukan beberapa hal seperti siswa yang terlambat.
Kardus Unas Basah
Disisi lain, Kepala SMA Negeri II Arga
MAkmur Feri S, S.Pd, M.Pd mengaku sempat khawatir dengan soal dan Lembar
Jawaban Komputer (LJK) unas. Pasalnya bagian kardus soal saat diambil
ternyata lembab dan basah. Hal ini lantaran hujan deras Minggu malam,
meski soal disimpan di dalam ruangan yang mungkin terpercik air dari
lubang ventilasi. “Memang kotak nya agak basah, hujannya deras. Tapi
setelah saya cek bagian dalamnya atau soal dan LJK tidak rusak dan tidak
cacat,” pungkas Feri.(qia)