Senin, 18 November 2013

Senin, November 18, 2013
Garasi ambruk (dok. RB)
ARGA MAKMUR – Badai disertai hujan yang terjadi di Bengkulu Utara, kemarin (16/11) menyebabkan bangunan garasi RSUD Arga Makmur ambruk. Akibatnya, 4 unit mobil ambulans dan 1 unit  motor milik karawan RSUD ringsek ditimpa material garasi yang terbuat dari kayu dan balok.

Saat kejadian tak ada petugas yang berada di garasi sehingga tak sampai menyebabkan korban manusia. Akibat kejadian itu, 4 unit ambulans ringsek dengan beberapa bagian kaca jendela dan sirine yang pecah. Garasi tersebut ambruk lantaran ditimpa dahan pohon yang persis berada di samping garasi patah akibat angin kencang. Dahan pohon tersebut patah saat angin badai disertai hujan yang terjadi pukul 13.30 WIB.
Honda Beat BD 3717 DR milik Yati, karyawan RSUD terbilang paling parah kerusakannya. Selain ditimpa kayu balok tiang garasi, motornya juga ditimpa potongan dahan pohon yang jatuh persis di tempat parkir motornya.

Mobil ambulance tertimpa garasi ambruk (dok. RB)
Saat kejadian tak hanya motor Yati yang berada dibawah garasi, setidaknya ada 6 motor lain yang juga diparkir di tempat yang sama. Namun, sepeda motor lainnya tak sampai tertimpa material lantaran diparkir di sela ambulans dan material garasi terhalang oleh mobil ambulans.

Salah seorang karyawan RSUD, Bambang menerangkan kejadian itu sangat cepat terjadi ketika angin badai disertai hujan. Tiba-tiba dahan besar pohon yang berada persis di atas garasi patah dan jatuh menimbulkan suara keras. Saat itulah garasi ikut ambruk menimba kendaraan dibawahnya. “Suaranya kencang sekali, waktu itu karyawan dan orang yang melihat belum berani mengevakuasi motor karena khawatir garasi akan benar-benar ambruk,” jelasnya.

Semua kendaraan baru berhasil dievakuasi karyawan pukul 14.00 WIB setelah badai berhenti.  Direktur RSUD Arga Makmur, Erdan, SKM, M.Kes menerangkan kejadian ini murni bencana alam. Meskipun beberapa pihak menilai jika robohnya garasi lantaran fisik bangunan garasi yang baru dibangun awal tahun ini tersebut tidak kuat.

“Garasi akan kita bangun kembali. Nanti saya cek bagaimana kondisi ambulans. Laporan terakhir ambulans masih bisa digunakan, hanya saja memang ada beberapa kaca yang pecah dan penyok,” jelasnya

Rumah Porak Poranda


Angin kencang yang menghantam kawasan Kecamatan Ipuh, Mukomuko menelan kerugian bagi warga. Atap rumah Muti (60), warga Desa Pasar Ipuh terbang dihantam badai. Bukan hanya sengnya saja yang terbang, termasuk juga kerangka atap yang terbuat dari kayu juga ikut rusak. Kerangka atap bagian belakang rumahterbang dan menghantam teras rumahnya. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 13.15 WIB kemarin (16/11).

Warga Pasar Ipuh, Arifin mengatakan hujan dan badai memang sudah melanda Ipuh sejak Sabtu pagi. Akibat hujan dan badai itu, warga tak banyak beraktivitas dan memilih tinggal di rumah. Namun warga dikagetkan dengan suara kencang yang berasal dari rumah Muti. Suara seperti ambruk itu rupanya  berasal dari kerangka atap rumah bagian belakang yang terbang dan menghantam bagian teras. Akibatnya sebagian rumah Muti tak beratap lagi karena rusak. “Rumah warga lainnya juga ada yang rusak, namun rusak ringan karena atapnya yang beterbangan. Namun yang rusak parah itu rumah Ibu Muti,” katanya.

Hingga menjelang sore, angin kencang terus berhembus. Warga khawatir pohon kelapa yang banyak tumbuh di pekarangan rumah mereka ikut tumbang.

Arifin menambahlan akibat hujan badai ini juga memaksa nelayan di Ipuh cepat pulau dari melaut. Nelayan yang turun melaut tidak mendapatkan hasil apa-apa. “Cuaca buruk, sekitar pukul 09.00 WIB nelayan sudah pulang. Tidak ada hasil apa-apa,” katanya.

Kades Pasar Ipuh Mardiansyah mengatakan Muti sekeluarga diungsikan sementara dari rumah itu hingga ada perbaikan. Pasalnya tiang listrik di depan rumah juga patah. “Rumah itu rusak berat. Hujan mengakibatkan dalam rumah digenangi air,” katanya.(qia/del)

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar