ARGA MAKMUR – Petani
pemilik lahan ribuan hectare sawah yang gagal panen, akibat terendam
banjir bandang Senin (11/11) lalu masih harus bersabar. Bencana banjir
rupanya bukan akhir dari cobaan yang harus mereka alami. Dipastikan
hingga ke depan petani BU juga tak lagi bisa menanam padi atau bersawah
di lahan itu.
Hal ini lantaran banjir bandang juga menyebabkan jebol dan runtuhnya saluran irigasi sepanjang Arga Mamur – Lais. Ini berarti jika petani mulai melakukan menanam padi di musim tanam tahun depan, dipastikan sawah mereka tidak bisa dialiri air.
Hal ini diakui Bupati BU Dr. Ir. HM. Imron Rosyadi, MM, M.Si. Bahkan Pemda BU sudah sudah mengirimkan surat laporan sekaligus permohonan bantuan atas penanggulangan pascabencana banjir bandang tersebut. Sedikitnya Rp 10 M lebih yang diajukan Pemda BU ke Kementerian Pertanian, PU dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). “Setelah kita lakukan inventarisasi kini sudah laporan dan permohonan bantuan pada kementerian sudah disampaikan. Semoga bisa segera ada realisasi,” terangnya.
Tak hanya bantuan pembangunan infrastruktur pertanian, jalan dan jembatan yang runtuh dan rusak diterjang banjir bandang pemda juga berencana memberikan bantuan pada petani yang sawahnya terendam banjir. “Semuanya kita usulkan, termasuk petani pemilik sawah. Nanti tinggal bagaimana kementerian yang memaknainya,” lanjut Imron.
Pemda hanya mengusulkan nominal dana dan peruntukannya pada masing-masing kementerian. Seterusnya ia menyerahkan pada kementerian, apakah bantuan yang diberikan berupa kucuran dana langsung atau program pembangunan. “Seperti irigasi, kalau tidak segera dibangun berarti petani tetap tidak bisa bersawah. Ini yang kita hindari, agar dampak itu tidak terjadi berkepanjangan,” demikian Imron.(qia)