Jumat, 07 Maret 2014

Jumat, Maret 07, 2014
ARGA MAKMUR – Lokasi paling rawan curang dalam pemilu legislatif 9 April mendatang di Bengkulu Utara (BU) adalah Kecamatan Ketahun dan Giri Mulya, terutama beberapa desa yang masuk dalam wiayah sengketa dan terdapat mata pilih BU dan Lebong dalam satu desa.

Kapolres BU AKBP. Ahmad Tarmizi, SH melalui Kabag Ops Kompol. Frengky Leo. Am.d menyadari potensi kecurangan di perbatasan tersebut. Bahkan, beberapa desa dikategorikan polisi sebagai daerah rawan sehingga membutuhkan pengamanan khusus dengan 1 TPS 1 polisi dan 1 TPS 2 polisi. “Kita juga menyadari potensi tersebut. Di lokasi yang rawan kita tempatkan jumlah personel berbeda dengan TPS lain,” terangnya.

Salah satu yang diwaspadainya adalah pemilih yang dua kali menyalurkan hak pilihnya, yaitu di BU dan Lebong. Hal ini sangat tergantung dengan ketahanan tinta tanda pemilih yang digunakan sebagai tanda telah memilih. “Kalau tinta tahan 3 hari, maka potensi kecurangan bisa dieliminir. Tapi jika bisa langsung dihapus, ini yang harus kita waspadai,” imbuh Kabag Ops.

Minggu depan, Polres akan melakukan Latihan Pra Operasi (Latpraops) Mantap Brata atau pengamanan pemilu. Latihan ini akan melibatkan semua elemen yang terlibat di Tempat Pemungutan Suara (TPS) seperti Satpol PP, Panwas dan Polisi. “Kita akan buat simulasinya sehingga tidak canggung lagi dalam mengambil tindakan atas yang mungkin terjadi di masing-masing TPS,” tambahnya.

Khusus Anggota Polri, menjaga netralitas dan tudingan sangat penting. Ia menegaskan polisi yang bertugas di TPS dilarang masuk ke dalam TPS dan memegang kotak atau surat suara, termasuk mengangkut saat kotak suara akan didistribusikan ke kecamatan. “Tugas Polri hanya mengamankan, menjaga kondisi tetap berjalan aman dan pemungutan suara sukses. Jangan ada tudingan Polri tidak netral,” pungkas Kabag Ops.(qia)

Sumber: RB
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar